MAN 1 HST Jadi Tuan Rumah Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta

Barabai (MAN 1 HST) – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Kemenag HST) menggelar kegiatan Pembinaan Kurikulum dan Kesiswaan dengan tema “Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dan Kesiapan Tes Kemampuan Akademik Pada Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah se-Kabupaten Hulu Sungai Tengah”. Kegiatan berlangsung pada Selasa (16/09/2025) bertempat di MAN 1 HST.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa kurikulum berbasis cinta merupakan program prioritas Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, yang bertujuan menghadirkan suasana pembelajaran yang lebih humanis dan berakar pada nilai kasih sayang.

“Program ini harus menjadi spirit dalam setiap pembelajaran di madrasah. Kurikulum berbasis cinta tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga menanamkan nilai kasih sayang, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan. Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam hal ini, beliau sayang kepada keluarga, sahabat, dan umat, bahkan menjadi rahmat bagi seluruh alam,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag HST, Drs. H. M. Rusdi Hilmi, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 106 peserta dan menurutnya, kurikulum berbasis cinta hadir sebagai jawaban atas kegelisahan dunia pendidikan yang cenderung terlalu menekankan aspek kognitif semata.

“Dengan menerapkan kurikulum berbasis cinta, kita berharap tercipta suasana belajar yang penuh kasih sayang, toleransi, dan inspirasi. Guru dan kepala madrasah harus menjadi teladan agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi berilmu, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Sebagai tuan rumah, Kepala MAN 1 HST,H.Someran menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan.

“Merupakan kehormatan bagi kami bisa menjadi tuan rumah kegiatan besar ini. Semoga semangat kurikulum berbasis cinta dapat kami implementasikan dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga peserta didik bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki sikap penuh kasih sayang, toleransi, dan kepedulian sosial,” ungkapnya. (Rep/fto : Iday)