MAN 1 HST Dorong Penguatan Resiliensi Peserta Didik Melalui Metode Reflektif dan Diskusi Kelompok

Barabai (MAN 1 HST) – Dalam rangka menindaklanjuti implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di lingkungan madrasah, MAN 1 Hulu Sungai Tengah (HST) melaksanakan kegiatan bertema “Oase Madrasah: Mendorong Penguatan Resiliensi Peserta Didik Jenjang Menengah Melalui Metode Reflektif dan Diskusi Kelompok”.

Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari, mulai Senin (06/10/2025) hingga Jumat (10/10/2025), bertempat di ruang BK dan Aula MAN 1 HST. Kegiatan dikoordinasikan oleh tim SPIP madrasah bersama guru Bimbingan dan Konseling (BK), dengan melibatkan peserta didik kelas X, XI, dan XII beserta orang tua atau wali.

Melalui metode reflektif dan diskusi kelompok, peserta didik diajak untuk menumbuhkan kesadaran diri, mengidentifikasi nilai-nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab, serta memahami pentingnya pengendalian diri dalam kehidupan sehari-hari. Guru BK berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik menggali pengalaman pribadi dan menemukan makna positif dari setiap peristiwa yang mereka alami.

“Melalui refleksi diri, siswa dapat memahami perilaku yang mencerminkan nilai kejujuran dan tanggung jawab. Diskusi kelompok juga membantu mereka belajar dari pengalaman teman-temannya,” ujar Mahmudah salah satu guru BK MAN 1 HST.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta didik semakin memahami pentingnya perilaku berkarakter, terutama dalam konteks kehidupan di madrasah seperti kejujuran dalam ujian, kedisiplinan hadir di kelas, serta rasa saling menghormati antar teman. Orang tua pun menunjukkan peran aktif dalam mendampingi anak untuk menerapkan nilai integritas di rumah maupun di lingkungan belajar.

Selain itu, guru BK memperoleh data reflektif yang dapat digunakan untuk pembinaan lanjutan, guna memperkuat karakter positif peserta didik di masa mendatang.

Kepala MAN 1 HST,H.Someran menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kegiatan ini sangat relevan untuk menumbuhkan budaya integritas di lingkungan madrasah. Melalui pembiasaan refleksi diri dan diskusi kelompok, siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang tangguh dan berintegritas,” ujarnya.

Meski sempat ditemui kendala seperti sebagian siswa yang masih enggan berbagi pengalaman pribadi, guru BK berupaya menciptakan suasana yang aman dan menyenangkan agar mereka lebih terbuka dan percaya diri dalam proses refleksi.

Sebagai tindak lanjut, tim SPIP MAN 1 HST merekomendasikan agar kegiatan serupa dilaksanakan secara berkala. Madrasah juga berencana mengembangkan media pembiasaan seperti pojok integritas, jurnal karakter, dan papan inspirasi untuk memperkuat budaya integritas dan resiliensi di kalangan peserta didik.

Dengan pelaksanaan kegiatan ini, MAN 1 HST terus berkomitmen untuk membentuk generasi madrasah yang jujur, tangguh, dan bertanggung jawab — sejalan dengan nilai-nilai Akhlak Berintegritas yang menjadi ruh pendidikan di lingkungan Kementerian Agama. (Rep/fto : Iday)